Kini Konten Anak Kualitas Rendah Tidak Akan Dibayar Youtube!

GAWAISO.COM – Berita mengejutkan datang dari Youtube. Pasalnya, Google baru saja mengumumkan kebijakan dan pedoman baru yang harus dipatuhi oleh para pembuan konten di Youtube.

Kebijakan dan pedoman baru tersebut mengarah pada kualitas konten yang diupload di platform mereka, terutama kontek untuk anak-anak.

Ke depannya, pembuat konten harus membuat konten yang berkualitas tinggi agar bisa dibayar oleh Youtube.

Lebih lanjut mengenai hal ini, Youtube akan mulai melakukan demonetisasi channel konten anak-anak yang tidak mematuhi kebijakan baru tersebut bulan depan.

Demonetisasi sendiri merupakan proses di mana Youtube akan menghilangkan iklan dan/atau memblok adsense untuk menghitung pendapatan dari iklan yang ditayangkan pada sebuah video.

Jadi, meskipun videonya sudah ditonton ribuan bahkan jutaan kali, jika sebuah video sudah di-demonetisasi, maka pembuat kontennya tidak bisa mendapatkan uang darinya.

Youtube pun memberikan peringatan pada pembuat konten agar tidak membuat video dengan kualitas rendah baik dari sisi resolusi maupun dari isi konten itu sendiri, semisal konten yang berfokus pada promosi merek dan yang mendorong penonton untuk bertidak konsumtif berlebihan, berperilaku buruk, dan lainnya.

Selain itu, Youtube juga mengatakan bahwa mereka tidak segan-segan menghapus kreator dari Program Mitra jika melanggar kebijakan tersebut.

Langkah yang diambil Youtube ini merupakan bagian upaya Google dalam memperbaiki ekosistem platform berbagi video miliknya, agar layanan tersebut bisa lebih tepat bagi anak-anak dan keluarga.

Sabda Hanif Ibrahim
Sabda Hanif Ibrahim

Seorang bayi yang dibuatkan website sama bapaknya yang suka ngoprek. Buat aset, katanya. Didukung, ya!

Articles: 299

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Discover more from GAWAISO

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading