Apa itu Bloatware? – Setelah kita membahas perbedaan antara perangkat keras dan perangkat lunak serta malware, kali ini kita akan mengupas lebih dalam mengenai bloatware.
Daftar Isi
Pengertian Bloatware
Bloatware merupakan kumpulan aplikasi bawaan yang dianggap kurang berguna dan jarang digunakan oleh pengguna.
Aplikasi ini biasanya ada di smartphone atau tablet sejak pertama kali dinyalakan.
Biasanya, aplikasi dianggap sebagai bloatware jika bukan bagian dari “Google Apps”.
Tujuan Bloatware
Umumnya, bloatware diinstal oleh vendor perangkat untuk kepentingan tertentu, seperti menambah nilai TKDN, atau karena kontrak dengan pihak ketiga.
Bloatware juga dianggap sebagai “fitur tambahan” yang seharusnya berguna bagi pengguna, tetapi pada kenyataannya hanya sedikit yang memberikan manfaat nyata.
Contoh Bloatware
Hampir semua merk smartphone, seperti Samsung, ASUS, ROG, Oppo, Vivo, dan Xiaomi, memiliki bloatware yang merupakan bagian dari antarmuka pengguna (UI) mereka.
Contoh aplikasi bloatware meliputi aplikasi berita, aplikasi toko (selain Google Play Store), dan aplikasi peramban atau game.
Mengapa Bloatware Tidak Disukai?
Bloatware sering dianggap sebagai aplikasi yang sia-sia dan mengganggu.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa orang membenci bloatware:
Bloatware Merupakan Aplikasi Mubazir
Bloatware memakan tempat pada ruang penyimpanan perangkat.
Misalnya, jika ada dua bloatware dengan ukuran 50MB, maka 100MB ruang penyimpanan terbuang sia-sia.
Penyimpanan yang lebih baik digunakan untuk aplikasi yang lebih berguna bagi pengguna.
Bloatware Membuat Ruang Penyimpanan “Kembung”
Istilah “bloatware” berasal dari “kembung”, yang menggambarkan bagaimana aplikasi tak berguna ini membuat ruang penyimpanan menjadi penuh.
Pada masa lalu, ruang penyimpanan perangkat sangat terbatas, sehingga bloatware sangat dibenci.
Bloatware dianggap sebagai Aplikasi Pengganggu
Beberapa bloatware menampilkan notifikasi tidak penting, seperti penawaran untuk menginstal aplikasi atau menampilkan iklan.
Hal ini membuat pengguna merasa terganggu dan ingin menghapus bloatware tersebut.
Bloatware yang Bermanfaat?
Meskipun sebagian besar bloatware dianggap sebagai aplikasi yang tidak berguna, ada beberapa aplikasi yang bermanfaat, seperti catatan, memo, dan to-do list.
Sayangnya, tidak semua orang memanfaatkan aplikasi bermanfaat ini, sehingga tetap dianggap sebagai bloatware.
Dampak Bloatware pada Perangkat
Bloatware tidak hanya mempengaruhi ruang penyimpanan perangkat, tetapi juga dapat mempengaruhi kinerja dan keamanan perangkat.
- Kinerja Perangkat Menurun – Bloatware yang berjalan di latar belakang dapat memperlambat perangkat, karena menghabiskan sumber daya seperti memori dan CPU.
- Keamanan Perangkat Terancam – Beberapa bloatware memiliki akses ke data pribadi pengguna dan dapat membahayakan keamanan perangkat.
Cara Mengatasi Bloatware
- Menghapus Bloatware – Jika memungkinkan, hapus bloatware dari perangkat Anda.
- Menonaktifkan Bloatware – Jika bloatware tidak dapat dihapus, nonaktifkan agar tidak berjalan di latar belakang.
- Rooting Perangkat – Rooting memberikan akses penuh ke sistem operasi Android, memungkinkan penghapusan bloatware. Namun, ini membawa risiko dan dapat membatalkan garansi perangkat.
- Menggunakan ROM Kustom – ROM kustom adalah sistem operasi Android yang telah dimodifikasi untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi bloatware. Pastikan perangkat Anda didukung dan pahami risikonya sebelum memasang ROM kustom.
Dengan mengatasi bloatware, Anda dapat meningkatkan kinerja perangkat dan menjaga keamanan data pribadi. Jadi, jangan ragu untuk mengambil tindakan segera!