Teknologi chatbot AI kian memperkuat posisinya sebagai teknologi pencarian Internet masa depan.
Buktinya, Microsoft baru saja mengeluarkan investasi sebesar $10 miliar pada OpenAI, pembuat ChatGPT.
Microsoft mengumumkan bahwa model AI ini akan disatukan ke dalam Bing dan Edge, mesin pencarian dan browser milik perusahaan yang saat ini masih tertinggal jauh dari Google dalam hal pangsa pasar.
Google memiliki rencana serupa, meskipun akan menggunakan riset internal.
CEO Sundar Pichai memperkenalkan Bard, layanan Chatbot AI yang masih dalam tahap eksperimen.
Layanan tersebut akan ditanamkan ke dalam produk inti Google (yaitu Google Search), dan akan terlebih dahulu tersedia untuk “tester terpercaya” sebelum tersedia untuk masyarakat luas.
Apa yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan Bard? Anda bisa mendapatkan satu jawaban utuh yang diambil dari beberapa situs sekaligus.
Artinya, Anda bisa menghemat banyak sekali waktu dengan bertanya pada AI ini, ketimbang mencari jawaban satu persatu dari banyak website yang muncul di halaman pencarian Google.
Sebagai contoh, jika Anda ingin belajar bermain alat musik, Anda bisa menggunakan Bard untuk membantu Anda memutuskan yang mana–apakah gitar lebih mudah atau piano? Berapa banyak latihan yang Anda butuhkan?
Banyak situs menyediakan banyak jawaban, yang akan disimpulkan Bard dalam beberapa paragraf mudah dibaca.
Bard, platform AI baru yang dikembangkan oleh Google, didasarkan pada LaMDA (Language Model for Dialog Applications) milik Google.
LaMDA yang digunakan oleh Bard adalah versi ringan dari LaMDA, yang berarti membutuhkan daya komputasi lebih sedikit untuk memberikan jawaban.
Hal ini sangat penting saat Google mencoba memperluas penggunaan Bard untuk menjawab pertanyaan dari jutaan pengguna.
Kualitas, Keamanan, dan Keterkaitan
Untuk memastikan jawaban yang diberikan oleh Bard akurat dan dapat dipercaya, tim internal Google serta tester akan memberikan masukan dan umpan balik.
Ini sejalan dengan tujuan utama Google dalam mengembangkan Bard, yaitu Kualitas, Keamanan, dan Keterkaitan, yang dicapai melalui proses pelatihan dan fine-tuning.
API Generative Language untuk Para Pengembang
Mulai Maret, Google akan membuka kesempatan bagi pengembang individual, pembuat konten, dan perusahaan untuk bergabung dan membuat aplikasi baru menggunakan API Generative Language yang akan diteruskan oleh LaMDA.